Salah satu poin penting dalam memulai usaha rintisan atau startup adalah membangun value proposition. Value proposition ini berfungsi untuk menggaet konsumen supaya memilih produk kita dibandingkan produk lain yang sejenis.
CEO dan salah satu Founder DANA, Vincent Iswara, mengatakan para kalangan muda sebaiknya jangan hanya berfokus pada cara meningkatkan valuasi brand atau produk saja. Tetapi juga harus fokus pada value proposition.
“Valuasi sesungguhnya adalah hasil dari langkah-langkah strategis yang telah dilakukan oleh pelaku usaha. Valuasi yang menguat akan bisa terwujud apabila sebuah brand atau produk memiliki value proposition yang menjadikan brand tersebut dipilih karena kemampuannya dalam menghadirkan solusi inovatif bagi kebutuhan masyarakat luas,” ujar Vincent di hadapan kalangan muda peserta BCA Young Community Conference 2019, Selasa (3/9/2019) lalu.
Vincent lantas memberikan tips bahwa untuk menciptakan value proposition yang kuat, seorang pendiri startup harus menentukan misi bisnis sebagai fondasi utama. Setelah menentukan misi dari bisnis yang akan dijalankan, pendiri startup harus memahami dan mengenal target pasarnya.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis tentang tantangan dan peluang, sebelum pada akhirnya menyusun dan menerapkan strategi jitu untuk meraih keberhasilan dengan inovasi-inovasi dan terobosan baru.
“Langkah-langkah inilah yang kami terapkan ketika melahirkan dompet digital DANA. Kami berangkat dari analisis-analisis yang mendalam tentang tantangan, kebutuhan, ekspektasi, dan peluang yang ada di pasar berdasarkan misi atau tujuan bisnis yang kami bangun sebagai fondasi,” ungkap Vincent.
Layaknya nama baik, lanjut Vincent, perusahaan digital harus hadir sebagai solusi bagi masalah yang dialami masyarakat. Khususnya dalam bertransaksi, DANA juga terus berinovasi dan berevolusi.
“Kami terus berupaya mengembangkan DANA sebagai dompet digital yang mampu mengakselerasi kegiatan ekonomi dan mentranformasi gaya hidup masyarakat Indonesia dari konvensional menuju digital melalui value proposition yang dimiliki,” terangnya.
Adapun, value proposition yang dimiliki DANA antara lain adalah konsepnya yang open platform, yang memungkinkan setiap pelaku ekonomi, baik pengguna maupun pelaku usaha, dapat memanfaatkannya secara mudah dan cepat sebagai infrastruktur transaksi digital.
Selain itu, DANA adalah dompet digital yang dibangun dengan landasan teknologi canggih dan mengutamakan keamanan penggunanya. Selain menawarkan User Experience (UX) yang ramah-pengguna serta fitur-fitur yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk memudahkan setiap transaksi, DANA juga memberikan jaminan proteksi 100% bagi penggunanya.
Salah satu UX yang unik adalah adanya fitur card-binding (penyimpanan kartu) yang memungkinkan pengguna menyimpan Kartu Kredit atau Kartu Debit di dalam aplikasi dompet digital DANA untuk dapat digunakan bertransaksi secara mudah, cepat, akurat, dan aman. Melalui fitur ini, pengguna tidak perlu repot mengisi saldo dananya.
Dengan adanya beragam value proposition tersebut, dompet digital DANA makin menjadi preferensi masyarakat Indonesia sebagai infrastruktur transaksi digital untuk berbagai kegiatan ekonomi. Hal ini tercermin dari jumlah pengguna aktif dompet digital DANA yang terus meningkat.
“Kami optimistis, pengguna dompet digital DANA dan budaya masyarakat untuk bertransaksi digital nontunai akan makin meluas. Optimisme ini terbangun berdasarkan tren di kuartal terakhir yang menunjukkan untuk kali pertama transaksi nontunai dengan pembayaran digital melebihi jumlah transaksi menggunakan kartu kredit atau kartu debit,” pungkas Vincent.