Rangkuman kumparanTALK BISNIS
Kamis, 10 Oktober 2019 Pembicara: Glenn Marsalim (Pedagang @mgkym.shop)
Q: Seberapa penting kah kita memberikan testimoni kepada customer?
A (Mas Glenn): OK, testimoni akan selamanya penting karena kan itu bentuk word of mouth dan untuk banyak sekali produk kategori, word of mouth itu penting. Mungkin karena sekarang era media sosial kita taunya testimoni yang seperti buzzer sering lakukan. Tapi sebenarnya lebih dari itu, apa kata ibu2 tetangga itu testimoni, apa kata pak RT, apa kata temen, apa kata saudara dan semua orang di sekitar kita adalah testimoni. Nah memang ada testimoni yang dicrafted (dibikin) untuk jadi testimoni bayaran. Tapi tujuannya pasti supaya terkesan organic. Karena word of mouth terbaik ya yang alami, natural, apa adanya. Testimoni erat hubungannya dengan reputasi brand kita. Makin banyak testimoni yang bagus ya makin bagus reputasi brand kita dan sebaliknya.
Q: Yapss bener sekali, aku pribadi aja kalau belanja os (Online Shop) cek testimoni. Cuma kadang kurang percaya testimoni yg cuma kolom komentar tanpa ada fotoin produk.
A (Mas Glenn): Itu kan sebenarnya bentuk testimoni juga. Karena memang sekarang eranya testimoni yang dicraft. Biar bagaimana pun testimoni tetap penting, yang baik pastinya yang bikin calon customer percaya. kalo mau yakin banget tanya aja testimoni teman dekat. Kan testimoni gak harus yang ada di internet saja.
Q: Boleh ga kasih tau ciri ciri olshop fake sama yg original, tanpa olshop itu kasih tau testimoni?
A (Mas Glenn): Kalo di E-commerce kan ada sistem reputasi macam power merchant dll, sistem itu untuk menguatkan olshop yang ori. Nah kalau yang di media sosial memang kita sebagai customer harus cari tau sendiri. Dan memang ada risikonya. Kalo ciri2 susah ya karena fake OLshop ya akan berusaha sebisa mungkin bikin seperti OLShop ori. Ini juga sebenarnya membawa kita pada kenapa pemilik bisnis, banyak yang “banci tampil”. Sebenarnya bukan karena ingin tampil, tapi mereka sedang menyodorkan dirinya sebagai jaminan buat customer. Istilahnya “kalo ada apa2 gue jaminannya”.
Q: Bagaimana caranya supaya orang notice produk kita (apakah dengan spam like, dengan follow, atau dengan apa?) kalau kita mau cari calon pembeli itu cari menurut hashtag atau gimana? misalnya saya punya produk tas, biar orang visit dan kemungkinan beli di tempat saya pas mereka butuh itu gimana cara menjangkau mereka?
A (Mas Glenn):
1. Orang notice produk kita.Ada banyak faktor orang melihat produk kita. Bisa karena memang dibutuhkan, bisa karena nilai desain, nilai fungsi, dan beragam nilai lainnya yang harus ditentukan oleh pedagang sebelum mulai berjualan. Banyak yang belum menyelesaikan PR utamanya ini (mencari nilai jual produknya) sebelum mulai berjualan. Padahal ini yang akan jadi pegangan selamanya. Atau ada banyak juga pedagang yang merasa konsumen kok tidak bisa menilai dagangannya sebagaimana harusnya. Ini kita memerlukan evaluasi yang terus menerus. Apakah persepsi pedagang dan konsumen sejalan. Kalau tidak sejalan, selalu ingat konsumen adalah raja jadi dengarkan konsumen.
2. Kalau kita mau cari calon pembeli itu cari menurut hashtag atau gimana? hashtag iya memang bisa berguna tapi kan ada batasannya juga. Cari calon pembeli yang paling benar adalah dengan memahami calon pembeli 🙂 Kalau calon pembeli masih harus dicari, artinya ini produk tidak diawali dengan pemahaman pembeli yang baik. Kenali calon pembeli terlebih dahulu sebelum berjualan sehingga ke depannya Insya Allah akan datang sendiri.
3. Misalnya saya punya produk tas, biar orang visit dan kemungkinan beli di tempat saya pas mereka butuh itu gimana cara menjangkau mereka? Kalo kita jalan2 di mall… apa sih yang bikin kamu masuk ke salah satu toko? Bisa karena kamu butuh (seperti apotek, dll) bisa juga karena window display yang menarik SEHINGGA kamu MERASA BUTUH. Jadi jawabannya: Jual yang memang dibutuhkan, atau bikin orang merasa butuh. Produk tas, menurut kamu orang perlu tas kamu karena apa? Atau sebenarnya gak perlu tapi kamu mau orang merasa perlu? Jadi untuk ini jawabannya perlu konsultasi yang lebih intensif.
Q: Misal kita udah iklan pakai ads manager, udah endorse, udah giveaway. Tapi kendala itu di produk knowledge atau trusted dari calon pembelinya kurang, bagaimana cara kita memancing orang buat mau beli ya? Sampai udah belajar copy writing tetep juga yg minat sedikit. Dan gimana sih handle grup reseller yg baik biar penjualan makin menjamur?
A (Mas Glenn): Untuk yang reseller aku mau maaf duluan karena gak bisa jawab. Aku belum pernah berhubungan dengan reseller. Iklan, endorsan, giveaway udah semuanya lah tapi kok pembeli gak percaya… mungkin bisa dilihat lagi “isinya” apa. Pesan di dalam iklan apa? Waktu endorser posting, pesan apa yang disampaikan? Anggaplah mereka semua adalah media. Yang kita perlukan adalah isinya apa? Memancing orang untuk beli tentu bukan perkara mudah. Karena ada uang dan waktu yang harus dikorbankan oleh pembeli. Pertanyaan gampangnya “mengapa orang harus beli produk kamu?” Kalau itu belum bisa dijawab sulit untuk bikin orang percaya. Sampai udah belajar copy writing tetep juga yg minat sedikit – Belajar copywriting dan mengaplikasikan dalam pekerjaan sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. Pertanyaan yang paling mendasar sudah sedalam apa kamu memahami konsumen kamu?
Q: Gimana caranya dapetin investor untuk bisnis yang baru dimulai? Boleh sharing pengalaman ?
A (Mas Glenn): Produk bagus dulu kemudian didatangi investor atau investor datang dulu baru bikin produk bagus? Karena intinya gini, kita semua sudah tau, orang duit berlebih di luar sana yang ingin investasi ada banyak sekali jumlahnya. Ada yang mau investasi dari puluhan juta sampai puluhan milyar bahkan triliun. Di sekitar kita aja, bisa jadi ada orang yang pengen investasi dong ke bisnis kita. Bisnis yang baru mulai bisa saja dapet investor karena banyak hal; pemilik bisnis jagoan mempresentasikan bisnisnya, networking yang kuat, ide dan konsep yang kuat… ya pilih saja mana keunggulan bisnis kamu
Q: Dalam sebuah bisnis pasti ada untung ruginya,bagaimana mas glen bangkit untuk membangun bisnis itu kembali ketika rugi?lalu bagaimana caranya supaya brand dan produk kita dibeli/dilirik customer?apa harus disertai gambar yang menarik?
A (Mas Glenn): Ketika rugi, adalah waktu yang tepat untuk evaluasi. Kenapa rugi? Harapannya dari situ ada yang bisa kita perbaiki sehingga ke depannya jadi lebih untung. Lalu bagaimana caranya supaya brand dan produk kita dibeli/dilirik customer? Apa harus disertai gambar yang menarik? – Jawabannya mirip sama yang di atas; orang beli karena memang butuh atau merasa butuh. Apakah gambar yang menarik bikin orang jadi merasa butuh produk itu atau tidak. Saya gak akan bilang gambar yang bagus seperti apa karena itu tergantung banget sama produknya.
Q: Pentingnya paidpromote, dan endorsement saat bisnis di instagram?
A (Mas Glenn): Aku pernah coba keduanya dan sebenarnya keduanya bisa penting kalau kita tau tujuannya apa. Paid promote: apa kontennya? Kamu mau lead to sales? Udah siapin jaringannya belum? Belinya ke mana? Dll. Endorsement: apa kamu udah pilih endorser yang sesuai dengan brand kamu? Mau engagement? reach? Dll. Ini semua akan balik ke tujuan dan kontennya kamu apa. Jadi saya akan mengajak teman2 di sini yang pastinya udah paham banget lah soal digital, untuk sesekali memutihkan diri dari istilah digital dan balik ke dasar. Apa yang kamu mau jual? kelebihannya apa? Siapa yang akan beli? selalu mulai dari riset riset riset.
Q: Kalo menurut Mas Glenn bisnis online yg paling ok saat ini produk apa?
A (Mas Glenn): Paling gampang coba amati sekitarmu, produk2 apa yang paling banyak dibeli online? Atau bisa juga pake data belanja online yang setiap tahun dirilis. Ada consumer goods, fashion, travel, dan foods.
Q: Dan apakah di jaman digital seperti ini masih diperlukan toko nyatanya?
A (Mas Glenn): Ternyata iya. Kalo kita baca2 berita dari seluruh dunia: ada yang malah merambah toko nyata ada yang merambah toko online. jadi sepertinya idealnya punya keduanya. Kita ambil contoh, Cottonink, ada yang tau brand ini kan? brand yang diawali online di Instagram, sekarang punya toko nyata di banyak mall. Kenapa? Ada yang tau gak kalo penjualan online itu juga ada naik turunnya loh? Ada musimnya loh? Brodo, jualan online konon udah milyaran, tetep ada toko nyata kan. Kenapa? Setelah sampai titik tertentu, salah satu cara memperbesar omzet adalah dengan menjangkau pembeli offline.
Q: Karena customer masih ada yg mau melihat produk secara langsung mas. Betul ga?
A (Mas Glenn): Betul. Ada banyak brand bikin pop-up shop, itu kan offline. Kenapa? Ada bazaar hipster kayak semasa dan brightspot, kenapa? Contoh paling gampang deh. Kenapa kalo menjelang Lebaran, mall rame? Kenapa gak belanja online aja semuanya? Toko nyata menawarkan pengalaman berbelanja yang sampe sekarang belum bisa dilakukan online.
Closing Statement…
Silakan follow IG @MGKYM.Shop. Kalo saya ingin mengajak teman2 kumparan untuk bersama terus belajar dunia online yang seru dan dinamis ini. Apa yang saya sampaikan saat ini bisa jadi tidak lagi relevan minggu depan.Terus berubah dan kitanya sebagai pedagang juga harus lebih adaptif terhadap perubahan2 ini.