Membangun Indonesia Unggul dan Produktif Melalui Sinergi Pendidikan Formal dan Nonformal

Bapak Joko Widodo Kembali Terpilih Sebagai Presiden RI untuk Periode 2019-2024 Bersama KH Maruf Amin Sebagai Wakil Presiden. Gagasan Indonesia Maju menjadi Tagline dalam Pemerintahan periode ini yang didukung Oleh 5 Visi Utama antara lain Mempercepat dan Melanjutkan pembangunan infrastruktur, Pembangunan Sumber Daya Manusia, Undang Investasi seluas-luasnya untuk buka lapangan pekerjaan, Reformasi Birokrasi, dan APBN yang fokus & tepat sasaran.

Pada Kesempatan kali ini saya ingin mencoba memberikan sebuah pandangan sekaligus harapan terutama saya sebagai milenial, pada visi Presiden yang kedua yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia. Sebuah Pembangunan yang sangat sentral dalam menentukan peradaban suatu bangsa. Dalam beberapa tahun terakhir, sangat populer dengan banyaknya penyebutan bonus demografi di Indonesia, khususnya pada tahun 2045 nanti, secara singkat bisa dikatakan bonus demografi di Indonesia merupakan suatu kondisi dimana jumlah penduduk pada tahun tertentu yang berusia produktif lebih banyak dibanding dengan usia nonproduktif.

Menuju Indonesia Emas 2045

Indonesia merdeka pada tahun 1945, dan dalam rangka menuju 1 abad kemerdekaan Pemerintah ingin mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Banyak capaian yang diharapkan, beberapa diantaranya antara lain Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia, Indonesia menjadi energi digital asia, Indonesia lebih dekat dengan tujuan utama menjadi Negara Adil, Makmur dan sejahtera, dan itu semua diwujudkan bukan oleh generasi tua, tetapi oleh generasi yang hari ini baru lahir atau baru mengenyam pendidikan, serta membutuhkan pijakan yang kuat dan lompatan yang bersifat produktif dari hari keharinya.

Dalam Pemerintahan kali ini ada sebuah hal baru sekaligus angin segar bagi masyarakat secara umum dan Milenial secara khusus, salah satunya adalah dipilihnya Bapak Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, selain sebagai sosok yang masih muda secara usia disisi lain posisi yang diisi adalah posisi sentral dalam melahirkan generasi baru demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang Sejahtera , Adil dan Makmur. Program Terobosan diharapkan mampu menjawab daya saing dan tantangan kedepan masyarakat dalam perannya hidup berbangsa yaitu selain bertahan hidup juga memberikan penghidupan bagi yang lainnya melalui karya dan kerja yang bermanfaat. Dalam beberapa liputan media terakhir Bapak Nadiem Makarim sebagai Menteri menyatakan beberapa hal yaitu kita memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditas tidak menjamin mutu. Sehingga diperlukan terobosan dalam ruang lingkup Pendidikan yang dibawah kementrian maupun revolusi di berbagai sector terkait kebutuhan output SDM itu sendiri yang diluar kementrian. Oleh Karena Itu dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 diperlukan suatu upaya dalam mewujudkan generasi Indonesia yang Unggul dan Produktif dalam berkarya untuk mewujudkan setiap misi dalam Gagasan tersebut.

Pentingnya Pendidikan Formal dan Nonformal

Pendidikan sebagai Induk semang lahirnya peradaban dan kebudayaan bukan hanya dilahirkan Pendidikan formal yang bersifat terbatas, tetapi perlu ada upaya dari Pendidikan nonformal untuk melahirkan masyarakat yang terdidik dan bisa bermanfaat dan berkarya langsung di Masyarakat. Beberapa platform dari milenial banyak hadir terutama yang berbasis teknologi atau kita sering kenal dengan istilah Startup, seperti Ruang guru, skill academy, purwadhika startup school, luar sekolah, hacktiv8, kelascoding dan salah satunya adalah startup yang saya gagas juga yaitu kelasnonformal.com . Masing-masing memiliki karakteristik yang beragam namun memiliki kemiripan dalam tujuan yaitu mencetak generasi produktif dan berkarya untuk keahlian yang bermanfaat di masyarakat. Kelasnonformal sendiri hadir sebagai media alternatif yang terbuka kepada siapapun untuk mendapatkan skill dan pengetahuan dasar seputar bidang tertentu seperti Engineering, IT, Multimedia dan Bisnis, sehingga diharapkan akan terlahir generasi yang mampu berkarya di masyarakat. 

Belajar Dari Tim Mobil Listrik ITS

Sebagai Seorang Lulusan Teknik Mesin ITS saya sendiri melihat bagaimana perjuangan Founder Motor Listrik GESITS dan Mobil Listrik ITS yaitu Bapak Nur Yuniarto berkarya bersama seluruh Tim, dimana selain belajar di dalam kelas, di workshop tempat dibuatnya Karya anak bangsa ini banyak belajar hal baru, baik dari segi manajerial, technical bahkan mental sehingga dalam kurun waktu yang tidak sebentar terciptalah karya Motor dan Mobil Listrik Karya Anak Bangsa. Tim Mobil Listrik terdiri dari Dosen juga mahasiswa, dan beraktivitas diluar aktivitas akademik dan dilakukan diluar jam kerja akademik dan notabene diluar ranah kurikulum atau bersifat ekstra kurikuler, merupakan sebuah pembelajaran bagi kita bahwa untuk berkarya tidak hanya bergantung pada Lembaga Formal dengan aktivitas dan waktu terbatas.                 

Lowo Ireng, Mobil Karya ITS

Gagasan Sinergisitas Dalam Mewujudkan SDM Unggul dan Produktif

Untuk Menciptakan SDM Unggul tersebut diperlukan upaya baik dari setiap individu terkait maupun Lembaga baik dari Lembaga pemerintah maupun Lembaga swasta, baik yang berperan langsung maupun tidak langsung. Untuk Lembaga Pemerintah sendiri ada beberapa Lembaga yang berkaitan dan bisa sangat berkontribusi salah satunya adalah Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau kita kenal Kadin. Sejak 51 Tahun berdiri, Kadin Indonesia memiliki fungsi utama sebagai jembatan berbagai stakeholder yang terkait dengan usaha dalam membuat dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi di Seluruh Indonesia. Dengan peran utamanya tersebut Kadin menurut saya cocok sebagai jembatan antara dunia usaha dengan persiapan individu yang kontributif dalam meningkatkan kualitas dunia usaha itu sendiri, dengan cara membuat kebijakan dan kontroling yang tepat, sehingga output dari pendidikan baik formal maupun nonformal lebih produktif dan sesuai dengan kebutuhan.

Seperti halnya Kadin dengan fungsinya, untuk membangun SDM Unggul di Bumi Indonesia ini diperlukan sebuah kunci penting yaitu sinergi. Sinergisitas merupakan kunci berhasilnya harapan terciptanya Indonesia Unggul dan Produktif, beberapa point penting dalam sinergi antara Pendidikan Nonformal dan Formal adalah Pendidikan Nonformal menjadi daya dukung penguatan skill yang belum atau tidak diajarkan di Pendidikan formal, Pendidikan Nonformal sebagai tempat bagi orang yang kurang beruntung yang tidak merasakan Pendidikan nonformal karena keterbatasan baik biaya, usia maupun hal lainnya. Adapun gagasan yang bisa dilakukan terkait skema sinergisitas antara Pendidikan formal dan nonformal antara lain :

  1. Adanya pemetaan Lembaga yang bergerak di sector formal maupun nonformal dalam menghasilkan  SDM yang unggul.
  2. Adanya Program / Kebijakan dari pemerintah yang bersifat menyeluruh dan melibatkan berbagai Lembaga.
  3. Didukungnya Gerakan Pendidikan nonformal berbasis komunitas secara massif dan terkontrol.
  4. Daya dukung Lembaga yang menjadi penjembatan antara kebutuhan dunia kerja dan lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal
Suasana Belajar Kelasnonformal dalam menghasilkan SDM Unggul dan Produktif di Sektor Bisnis Digital

Pendidikan adalah Induk semang peradaban dan kebudayaan, oleh karena itu dalam mendukung peradaban yang berisi SDM Unggul dan Produktif perlu dipersiapkan dengan Pendidikan yang baik, yaitu Ekosistem Pendidikan yang mendukung dan sebuah kolaborasi yang tepat antar pelaku atau Lembaga Pendidikan terkait baik dari pemerintah maupun swasta bahkan komunitas sekalipun. Semoga Sinergisitas antar lembaga pendidikan formal dan nonformal dan didukung lembaga lain yang terkait mampu mewujudkan harapan kita semua. Harapan Indonesia Emas 2045 bukan isapan jempol belaka jika kita sama-sama belajar dari pengalaman masa lalu serta mewujudkan impian itu Bersama sama secara sinergi, Mari kita wujudkan Bersama-sama.

Latif Lf
Latif Lf

Founder Kelasnonformal

About Me

Related Posts

Leave a Comment